Cara Aman Coba Skincare Baru, Ini Menurut Penjelasan Dokter - The Rich3

Cara Aman Coba Skincare Baru, Ini Menurut Penjelasan Dokter

Cara Aman Coba Skincare Baru, Ini Menurut Penjelasan Dokter

THERICH3 - Dunia skincare itu sangat luas dan menarik. Setiap hari ada saja produk baru yang muncul. Kemasannya lucu dan klaimnya begitu menggoda. Influencer favorit memamerkan kulit glowing berkat serum terbaru. Iklan di media sosial seakan tahu kita sedang butuh pencerah. Godaan untuk mencoba produk baru sangatlah besar. Kita semua ingin kulit yang sehat dan terawat. Namun, di balik antusiasme itu, ada sedikit rasa cemas. 

Bagaimana jika produknya tidak cocok? Bagaimana jika kulit malah menjadi iritasi atau berjerawat? Pertanyaan ini seringkali menghantui benak kita. Mencoba produk baru memang seperti kencan buta. Kamu tidak akan pernah tahu hasilnya sebelum benar-benar mencobanya. Ini bukan sekadar opini, melainkan fakta yang ditegaskan oleh ahlinya.

Mengutip Kompas.com, Menurut dr. Riris Asti Respati, Sp.DVE, seorang dermatologis, tidak ada jalan pintas. Tidak ada metode pasti untuk tahu kecocokan produk. Satu-satunya cara adalah dengan mencobanya langsung. Tentu saja, harus dengan cara yang tepat dan aman. "Sebenarnya mesti dicoba. Enggak ada lagi cara lainnya selain dicoba," tutur dr. Riris dalam sebuah acara di Jakarta pada Senin, 21 Juli 2025. 

Beliau menambahkan bahwa pengalaman setiap orang bisa berbeda. Proses ini memang penuh dengan trial and error. Namun, ini bukan berarti kita bisa asal comot produk. Bukan berarti kita bisa langsung mengaplikasikan semua serum viral sekaligus. Ada strategi dan ilmu di baliknya. Kunci utamanya adalah memahami kulit kita sendiri terlebih dahulu. 

Dengan pemahaman yang benar, perjalanan mencoba skincare baru akan jauh lebih aman. Kamu bisa meminimalisir risiko drama kulit yang tidak diinginkan. Artikel ini akan memandumu langkah demi langkah. Kita akan bahas tuntas cara aman menjajal skincare baru. Semuanya berdasarkan penjelasan dan saran dari dokter kulit. Jadi, siapkan dirimu untuk menjadi konsumen yang lebih cerdas dan bijak.

Langkah Awal Paling Fundamental: Kenali Tipe Kulitmu

Sebelum melirik produk skincare apapun, ada satu pekerjaan rumah yang wajib kamu selesaikan. Kamu harus mengenali kondisi dan tipe kulitmu. Ini adalah fondasi dari segala rutinitas perawatan kulit. Tanpa mengenali tipe kulit, memilih skincare ibarat memilih baju tanpa tahu ukuran badan. Bisa jadi terlalu sempit, atau malah kebesaran. 

Dr. Riris pun sangat menekankan hal ini. "Pertama mesti kenal dulu jenis kondisi kulitnya, tipenya apa. Baru nanti cari skincare yang sesuai dengan tipe kulitnya," tegasnya. Mengenali tipe kulit akan membantumu menyaring produk. Kamu bisa fokus pada kandungan yang benar-benar dibutuhkan kulitmu. Lalu, bagaimana cara mengetahui tipe kulit kita? Ada beberapa cara sederhana yang bisa kamu coba di rumah.

Baca Juga: Hasil Transplantasi Rambut Terlihat Berapa Lama? Ini Penjelasan Dokter

Metode Sederhana Mengenali Tipe Kulit:

  1. Metode Wajah Polos (The Bare-Face Method):

    • Cucilah wajahmu dengan pembersih yang lembut.

    • Keringkan wajah dengan menepuk-nepuknya secara perlahan.

    • Jangan gunakan produk apapun setelahnya (toner, serum, pelembap).

    • Tunggu sekitar 30 menit hingga satu jam.

    • Perhatikan kondisi kulitmu di depan cermin.

      • Kering: Kulit terasa kencang, tertarik, atau bahkan bersisik.

      • Berminyak: Wajah tampak berkilau, terutama di area T-zone (dahi, hidung, dagu).

      • Kombinasi: Area T-zone berminyak, tapi area pipi terasa normal atau kering.

      • Normal: Kulit terasa nyaman, tidak terlalu kering dan tidak terlalu berminyak.

      • Sensitif: Kulit mudah memerah, terasa gatal, atau perih.

  2. Metode Kertas Minyak (The Blotting Sheet Method):

    • Metode ini lebih cepat untuk melihat produksi sebum.

    • Siapkan beberapa lembar kertas minyak (blotting paper).

    • Tekan-tekan kertas minyak pada beberapa area wajahmu.

    • Fokus pada dahi, hidung, dagu, dan kedua pipi.

    • Lihat seberapa banyak minyak yang menempel pada kertas.

      • Berminyak: Kertas menyerap banyak minyak dari semua area wajah.

      • Kombinasi: Kertas menyerap minyak dari T-zone, tapi sedikit dari area pipi.

      • Kering: Kertas hampir tidak menyerap minyak sama sekali.

      • Normal: Kertas menyerap sedikit minyak secara merata.

Memahami tipe kulit adalah langkah pertama menuju rutinitas yang efektif. Ini akan membantumu memilih produk dengan klaim yang relevan. Misalnya, jika kulitmu kering, kamu akan mencari produk yang menghidrasi. Jika kulitmu berminyak, kamu mungkin perlu produk yang mengontrol sebum.

Strategi Perkenalan: Satu per Satu, Jangan Keroyokan

Ini adalah kesalahan yang paling sering dilakukan banyak pemula. Saat membeli satu rangkaian skincare baru, rasanya ingin mencoba semuanya sekaligus. Mulai dari pembersih, toner, serum, hingga pelembap barunya. Padahal, ini adalah pendekatan yang sangat berisiko. Dr. Riris mengingatkan bahwa cara ini justru menyulitkan. Jika muncul reaksi negatif, kamu tidak akan tahu produk mana yang menjadi biang keladinya. Apakah serumnya yang terlalu keras? Ataukah pelembapnya yang menyumbat pori? Kamu tidak akan pernah tahu jawabannya.

Pendekatan yang jauh lebih aman adalah dengan memperkenalkan produk satu per satu. Beri jeda waktu antara satu produk baru dengan produk baru lainnya. Misalnya, kamu ingin mencoba serum dan pelembap baru. Mulailah dengan serumnya terlebih dahulu. Gunakan serum tersebut bersama dengan rangkaian skincare lamamu yang sudah pasti cocok. Lakukan ini selama beberapa minggu. Amati reaksi kulitmu dengan saksama. Jika tidak ada masalah, barulah kamu bisa mulai memperkenalkan pelembap yang baru. Metode ini memang butuh kesabaran ekstra. Namun, ini adalah cara paling logis untuk mengidentifikasi "pelaku" jika terjadi iritasi.

Selain itu, ada satu teknik penting yang sering dilupakan. Teknik ini bernama patch test.

Cara Melakukan Patch Test:

Patch test adalah uji tempel produk pada area kecil kulit. Tujuannya untuk melihat apakah ada reaksi alergi atau iritasi sebelum mengaplikasikannya ke seluruh wajah.

  1. Pilih Area Tes: Pilih area kulit yang tersembunyi namun sensitif. Area ideal adalah di belakang telinga, di rahang bawah, atau di lekukan siku. Area ini cukup sensitif untuk menunjukkan reaksi. Namun, cukup tersembunyi jika terjadi kemerahan.

  2. Aplikasikan Produk: Ambil sedikit produk baru. Oleskan pada area tes yang sudah kamu pilih. Biarkan produk meresap.

  3. Tunggu dan Amati: Tunggu selama minimal 24 hingga 48 jam. Selama waktu ini, jangan basahi area tersebut.

  4. Evaluasi Hasil: Setelah waktu tunggu selesai, periksa area tersebut.

    • Aman: Jika tidak ada reaksi apapun (kemerahan, gatal, bengkak, bentol), produk kemungkinan besar aman digunakan di wajah.

    • Tidak Aman: Jika muncul rasa gatal, panas, kemerahan, atau iritasi lainnya, segera hentikan penggunaan. Bersihkan area tersebut dan jangan lanjutkan pemakaian di wajah.

Patch test sangat krusial. Terutama untuk produk dengan bahan aktif yang kuat. Contohnya seperti AHA, BHA, retinol, atau vitamin C dosis tinggi.

Sabar Adalah Kunci: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan?

Kamu sudah mulai mencoba satu produk baru. Seminggu berlalu dan sepertinya tidak ada perubahan signifikan. Jangan buru-buru menyimpulkan produk itu tidak bekerja. Merawat kulit adalah sebuah maraton, bukan lari cepat. Dr. Riris memberikan patokan waktu yang sangat masuk akal. "Kalau nggak ada efek apa pun dan ingin lihat outcome-nya bagaimana, ya kurang lebih sebulan," jelasnya. Kenapa harus sebulan? Jawabannya terletak pada siklus alami kulit kita.

Kulit kita terus beregenerasi dalam sebuah siklus. Siklus ini disebut skin cell turnover atau pergantian sel kulit. Sel-sel kulit baru terbentuk di lapisan bawah (dermis). Kemudian, sel-sel ini perlahan bergerak ke lapisan teratas (epidermis). Akhirnya, sel kulit mati di permukaan akan luruh secara alami. Rata-rata, seluruh proses ini memakan waktu sekitar 28 hari pada orang dewasa muda. Seiring bertambahnya usia, siklus ini bisa melambat.

Dengan memahami siklus ini, kita menjadi lebih realistis. Produk skincare, terutama yang menargetkan perbaikan tekstur atau pencerahan, butuh waktu. Mereka bekerja bersamaan dengan siklus regenerasi kulitmu. Memberi waktu sekitar satu bulan (atau satu siklus penuh) adalah cara paling objektif. Kamu bisa melihat hasil nyata dari penggunaan produk tersebut. Jadi, bersabarlah dengan prosesnya. Dokumentasikan kemajuan kulitmu dengan foto setiap minggu. Ini bisa membantumu melihat perubahan kecil yang mungkin terlewat.

Jangan Langsung Panik: Membedakan Purging dan Breakout

Inilah momen yang paling ditakuti. Beberapa hari setelah memakai skincare baru, tiba-tiba muncul jerawat. Kepanikan pun melanda. Kita langsung berpikir produk ini tidak cocok. Kita merasa harus segera menghentikannya. Tunggu dulu, jangan terburu-buru mengambil kesimpulan. Reaksi awal seperti ini bisa berarti dua hal yang sangat berbeda. Bisa jadi itu adalah breakout, atau bisa jadi itu adalah purging.

Dr. Riris menekankan pentingnya membedakan keduanya. Terutama jika kamu menggunakan produk dengan bahan aktif. Bahan aktif seperti turunan vitamin A (retinoid, retinal, retinol) atau eksfolian (AHA/BHA) bekerja dengan mempercepat pergantian sel kulit. "Retinal sebenarnya turunan dari retinoic acid. Retinoic acid sendiri memang obat buat jerawat, jadi mesti dibedain dulu, ini breakout atau memang jerawat?" jelasnya. Proses percepatan ini akan "membersihkan" pori-pori dari dalam. Semua komedo dan bakal jerawat yang terpendam di bawah kulit akan didorong ke permukaan. Proses inilah yang disebut purging.

Lalu, bagaimana cara membedakannya dengan breakout (iritasi atau alergi)?

Karakteristik Purging (Proses Pembersihan) Breakout (Reaksi Negatif)
Pemicu Produk dengan bahan aktif (Retinoid, AHA, BHA, Vitamin C). Bahan yang menyumbat pori, iritatif, atau alergen.
Lokasi Muncul di area wajah yang memang sering berjerawat. Muncul di area baru yang sebelumnya jarang berjerawat.
Jenis Jerawat Biasanya berupa komedo, jerawat kecil, atau pustula. Bisa berupa jerawat meradang, gatal, atau kemerahan.
Durasi Cenderung lebih cepat hilang (beberapa hari hingga seminggu). Cenderung lebih lama, bahkan terus muncul selama produk dipakai.
Solusi Lanjutkan penggunaan produk. Purging akan mereda setelah beberapa minggu. Hentikan penggunaan produk tersebut segera.

Memahami perbedaan ini sangatlah penting. Jika itu purging, kamu hanya perlu sabar melewatinya. Kulitmu sedang dalam proses pembersihan menuju kondisi yang lebih baik. Namun, jika itu adalah breakout, kamu harus segera menghentikan produknya. Melanjutkan pemakaian hanya akan memperparah kondisi kulitmu.

Kembali ke Akar: Fondasi Basic Skincare yang Kokoh

Di tengah lautan produk skincare yang canggih, terkadang kita lupa pada dasarnya. Dr. Riris menyarankan untuk selalu berpegang pada prinsip basic skincare. Ini adalah pilar utama kesehatan kulit. Apapun jenis kulitmu, apapun masalahmu, tiga langkah dasar ini tidak boleh dilewatkan. "Basic skincare itu ya cleanser atau pembersih, bisa sabun atau micellar water. Terus pakai pelembap, sunscreen (tabir surya)," ujarnya. Krim malam bisa ditambahkan jika memang perlu.

Mari kita bedah fondasi ini lebih dalam:

  1. Cleanser (Pembersih):

    Ini adalah langkah pertama dan terpenting. Wajah yang bersih adalah kanvas yang siap menerima nutrisi dari produk selanjutnya. Banyak ahli menyarankan metode double cleansing, terutama di malam hari.

    • First Cleanser: Gunakan pembersih berbahan dasar minyak atau air (seperti cleansing oil, cleansing balm, atau micellar water). Fungsinya untuk mengangkat makeup, sunscreen, dan kotoran berbasis minyak.

    • Second Cleanser: Lanjutkan dengan pembersih berbahan dasar air (facial wash). Fungsinya untuk membersihkan sisa kotoran dan residu dari pembersih pertama. Pilih sabun cuci muka yang lembut dan sesuai pH kulit.

  2. Moisturizer (Pelembap):

    Semua jenis kulit butuh pelembap. Termasuk kulit berminyak sekalipun. Pelembap berfungsi untuk mengunci kelembapan di dalam kulit. Ia juga menjaga fungsi skin barrier (lapisan pelindung kulit) agar tetap sehat. Saat skin barrier kuat, kulit tidak mudah dehidrasi dan lebih tahan terhadap iritan dari luar. Pilih tekstur pelembap yang sesuai. Kulit kering mungkin butuh pelembap bertekstur krim yang kaya. Sementara kulit berminyak lebih nyaman dengan pelembap bertekstur gel yang ringan.

  3. Sunscreen (Tabir Surya):

    Anggaplah ini sebagai investasi jangka panjang untuk kulitmu. Sinar UV matahari adalah penyebab utama penuaan dini (kerutan, flek hitam). Ia juga bisa memperparah jerawat dan meningkatkan risiko kanker kulit. Gunakan sunscreen setiap pagi sebagai langkah terakhir rutinitasmu. Pilih produk dengan minimal SPF 30 dan PA+++. Aplikasikan ulang setiap beberapa jam jika kamu banyak beraktivitas di luar ruangan.

Produk-produk baru seperti serum, esens, atau ampul adalah "tambahan". Mereka berfungsi untuk mengatasi masalah kulit yang lebih spesifik. Namun, mereka tidak akan bekerja maksimal jika fondasi basic skincare kamu berantakan. Jadi, pastikan ketiga pilar ini sudah kokoh sebelum kamu bereksperimen lebih jauh.

Kesimpulan: Menuju Kulit Sehat yang Seimbang

Mencoba skincare baru adalah sebuah perjalanan personal. Ini membutuhkan waktu, kesabaran, dan pemahaman. Tidak ada produk ajaib yang cocok untuk semua orang. Kunci kesuksesan terletak pada caramu mendekati proses ini. Mulailah dengan mengenali medan perangmu, yaitu tipe kulitmu sendiri. Kemudian, perkenalkan produk baru secara perlahan, satu per satu. 

Lakukan patch test untuk meminimalisir risiko iritasi. Beri waktu setidaknya satu bulan bagi produk untuk menunjukkan hasilnya. Jangan panik saat reaksi awal muncul. Pelajari cara membedakan antara purging yang merupakan proses baik, dengan breakout yang merupakan sinyal bahaya.

Dan yang terpenting, selalu berpegang pada fondasi basic skincare yang kuat. Pembersih, pelembap, dan sunscreen adalah tiga serangkai yang tidak tergantikan. Menurut dr. Riris, tujuan akhir dari semua ini bukanlah kulit porselen tanpa pori. "Target sebenarnya tuh kalau pakai skincare adalah kulitnya di tengah-tengah, enggak kering banget, enggak berminyak. Kulit sehat yang kayak gitu," tutupnya. 

Kulit yang sehat adalah kulit yang seimbang. Ia terhidrasi dengan baik dan lapisan pelindungnya berfungsi optimal. Dengan mengikuti panduan aman ini, kamu bisa menjelajahi dunia skincare dengan lebih percaya diri. Kamu bisa menemukan produk-produk yang benar-benar bekerja untukmu, tanpa harus mengorbankan kesehatan kulitmu. Selamat mencoba! (Therich3/Admin)

Belum ada Komentar untuk "Cara Aman Coba Skincare Baru, Ini Menurut Penjelasan Dokter"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel