Cara Jitu Cuci Pakaian Dalam Anti Melar: Panduan Lengkap Biar Awet Bertahun-tahun - The Rich3

Cara Jitu Cuci Pakaian Dalam Anti Melar: Panduan Lengkap Biar Awet Bertahun-tahun

Cara Jitu Cuci Pakaian Dalam Anti Melar

THERICH3 - Pakaian dalam adalah sahabat kita setiap hari. Benda ini menempel langsung di kulit kita. Memberikan kenyamanan sepanjang waktu. Namun, kita seringkali abai dalam perawatannya. Kita menganggapnya sepele. 

Padahal, merawat pakaian dalam itu ada seninya. Sedikit kesalahan bisa berakibat fatal. Celana dalam kesayangan jadi melar. Bra favorit jadi longgar talinya. Bahannya yang lembut pun bisa robek. Tentu kita tidak mau hal ini terjadi. 

Pakaian dalam yang terawat baik bukan hanya soal penampilan. Ini juga menyangkut kenyamanan dan kebersihan. Merawatnya dengan benar akan membuatnya awet. Kamu jadi bisa hemat uang. Tidak perlu sering-sering beli yang baru. 

Nah, artikel ini akan membahas tuntas semuanya. Kita akan kupas cara mencuci pakaian dalam yang benar. Agar koleksimu tetap prima seperti saat pertama kali beli. Kita akan belajar dari para ahli. Kita juga akan gali trik-trik sederhana. Trik yang bisa langsung kamu praktikkan di rumah. Jadi, siapkan dirimu untuk jadi master cuci pakaian dalam.

Kenapa Sih Pakaian Dalam Gampang Banget Melar?

Pernahkah kamu bertanya-tanya? Kenapa celana dalam atau bra lebih rentan rusak? Dibandingkan dengan kaus atau celana jeans. Jawabannya terletak pada bahan pembuatnya. Pakaian dalam dirancang untuk kenyamanan. Ia harus bisa memeluk tubuh dengan pas. Maka dari itu, materialnya sangat spesial. 

Umumnya, pakaian dalam terbuat dari campuran kain. Ada katun yang nyaman dan menyerap keringat. Ada juga serat sintetis seperti spandeks atau elastane. Nah, serat elastane inilah sang biang kerok utamanya. Serat ini punya sifat seperti karet. Ia bisa meregang lalu kembali ke bentuk semula. Inilah yang membuat pakaian dalam terasa pas di badan. Namun, elastisitas ini punya batas. Ia sangat sensitif terhadap beberapa hal.

Faktor pertama adalah panas yang berlebihan. Panas adalah musuh terbesar bagi serat elastis. Bayangkan karet yang dijemur di bawah terik matahari. Lama-kelamaan pasti akan getas dan putus. Begitu pula dengan serat elastane pada pakaian dalammu. 

Suhu air yang terlalu panas saat mencuci bisa merusaknya. Mesin pengering dengan suhu tinggi juga sama berbahayanya. Panas akan 'memasak' serat elastis. Membuatnya kehilangan kemampuan untuk kembali ke bentuk awal. Akibatnya, pakaian dalam jadi melar dan longgar. Bentuknya tidak akan pernah bisa kembali sempurna.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Sepatu untuk Mahasiswa: Buat Kuliah dan Nongkrong

Faktor kedua adalah gesekan yang terlalu kasar. Proses pencucian di mesin cuci sangat keras. Pakaian akan saling bergesekan satu sama lain. Apalagi jika dicampur dengan pakaian berat. Misalnya seperti jeans atau handuk tebal. Pakaian dalam yang lembut akan jadi korban. Gesekan ini bisa merusak serat-serat halusnya. 

Selain itu, putaran mesin yang kencang juga memberikan tekanan. Tekanan ini menarik-narik kain ke segala arah. Proses ini perlahan tapi pasti akan membuat karetnya kendur. Ini seperti menarik karet gelang berulang kali. Sampai akhirnya ia tidak bisa kencang lagi.

Faktor ketiga adalah bahan kimia yang keras. Deterjen biasa seringkali mengandung bahan kimia kuat. Tujuannya agar efektif mengangkat noda pada pakaian tebal. Namun, bahan ini terlalu keras untuk material pakaian dalam. Bahan kimia tersebut bisa mengikis serat elastis. Membuatnya rapuh dan mudah rusak. 

Penggunaan pemutih juga sangat tidak disarankan. Pemutih bisa merusak warna sekaligus serat kain. Pelembut pakaian juga bisa jadi masalah. Ia memang melembutkan. Tapi ia juga meninggalkan lapisan di atas serat kain. Lapisan ini bisa mengurangi kemampuan kain untuk 'bernapas'. Jadi, memahami musuh-musuh ini adalah langkah pertama. Langkah untuk menyelamatkan koleksi pakaian dalam kesayanganmu.

Metode Cuci Paling Ampuh: Pakai Tangan Aja, Bro/Sis!

Jika kamu ingin pakaian dalam awet maksimal, ada satu jawaban. Jawaban yang paling direkomendasikan oleh para ahli. Jawabannya adalah mencuci dengan tangan. Cara ini memang terdengar sedikit merepotkan. Apalagi di tengah kesibukan kita sehari-hari. Namun, percayalah, usaha ini sangat sepadan. Mencuci dengan tangan memberikan kontrol penuh. Kamu bisa mengatur kekuatan gosokan. Kamu bisa memastikan semua bagian bersih. Tentunya tanpa merusak bentuk aslinya.

Hal ini juga diamini oleh seorang ahli. Khairiyyah Sari, Founder dan Direktur Kreatif dari jenama bOOka, sangat menyarankannya. Dalam sebuah kesempatan di Sarinah, Jakarta Pusat, pada Rabu, 11 Juni 2025 lalu, beliau menekankan pentingnya metode ini. “Memang kalau pakai tangan (manual) lebih baik. Pokoknya pakai tangan saja,” ujar Sari dengan tegas. Pernyataan ini menunjukkan betapa krusialnya metode cuci tangan. Terutama untuk menjaga kualitas barang yang begitu personal dan lembut ini. Metode manual ini adalah kunci utama. Kunci untuk memperpanjang usia pakaian dalammu.

Lalu, bagaimana langkah-langkah mencuci dengan tangan yang benar? Ternyata sangat mudah. Pertama, siapkan 'arena tempur' kamu. Kamu hanya butuh sebuah ember atau baskom kecil. Isi ember tersebut dengan air bersih. Pastikan menggunakan air dengan suhu ruang atau dingin. Hindari air hangat apalagi air panas. 

Kemudian, pilih 'senjata' yang tepat. Gunakan deterjen yang formulanya lembut. Sangat disarankan memakai deterjen cair. Karena deterjen cair lebih mudah larut dalam air. Tidak akan meninggalkan residu atau butiran kasar. Residu ini bisa membuat kain jadi kaku atau bahkan menimbulkan iritasi. Tuangkan sedikit saja deterjen ke dalam air. Aduk hingga sedikit berbusa.

Baca Juga: Bukan Hanya Fashion, Sol Sepatu Bisa Pengaruhi Kesehatan Kaki?

Selanjutnya, masukkan pakaian dalam kotormu. Rendam selama kurang lebih 15 hingga 30 menit. Proses perendaman ini penting. Fungsinya untuk melunakkan kotoran dan noda. Jadi kamu tidak perlu menggosok terlalu keras nantinya. Ingat, jangan merendam terlalu lama. 

Merendam berjam-jam justru bisa merusak serat elastisnya. Setelah direndam, mulailah aksi menggosok. Lakukan dengan penuh perasaan dan kelembutan. Gunakan ujung jarimu untuk mengucek bagian yang kotor. Terutama pada bagian tengah celana dalam (gusset). Kamu bisa juga menggosokkan kain pada dirinya sendiri. Namun, tetap lakukan dengan perlahan. Hindari menyikatnya dengan sikat cuci yang kasar. Itu adalah cara tercepat untuk merusak kain.

Setelah dirasa cukup bersih, angkat pakaian dalam. Buang air sabun yang kotor. Kemudian, bilas pakaian dalam di bawah air mengalir. Gunakan air bersih bersuhu dingin. Lanjutkan membilas hingga tidak ada busa yang tersisa. Pastikan tidak ada sisa deterjen yang menempel. Sisa deterjen bisa membuat kain terasa kaku. Bahkan bisa menyebabkan gatal-gatal pada kulit sensitif. 

Tahap terakhir sebelum penjemuran adalah memeras. Tapi, jangan memeras dengan cara memelintirnya. Memelintir akan menarik dan merusak serat elastis. Cara yang benar adalah dengan menggenggamnya perlahan. Remas lembut untuk mengeluarkan air berlebih. Atau kamu bisa menekannya di antara kedua telapak tangan. Metode ini jauh lebih aman. Menjaga bentuk pakaian dalam tetap sempurna.

Mesin Cuci Bukan Musuh, Asal Tahu Triknya

Kita semua paham. Tidak semua orang punya waktu luang. Waktu untuk mencuci pakaian dalam dengan tangan. Kesibukan kerja dan urusan rumah tangga seringkali jadi penghalang. Lantas, apakah mesin cuci benar-benar terlarang? Apakah ini berarti pakaian dalam kita pasti akan hancur jika masuk mesin? Jawabannya adalah tidak juga. Mesin cuci bisa menjadi kawan. Asalkan kamu tahu cara 'menjinakkannya'. Ada beberapa trik khusus yang wajib kamu terapkan. Jika trik ini dilakukan, pakaian dalammu akan tetap aman.

Khairiyyah Sari pun tidak menampik fakta ini. Beliau mengerti bahwa kepraktisan adalah segalanya bagi banyak orang. Beliau memberikan sebuah solusi cerdas. Solusi bagi mereka yang tetap ingin menggunakan mesin cuci. “Masukin ke mesin cuci dulu, tapi enggak perlu masuk ke dryer, itu oke saja. Tapi pakai jaring-jaring,” jelasnya. Nah, 'jaring-jaring' ini adalah kata kuncinya. Benda penyelamat ini punya nama keren: laundry net atau jaring cucian. Ini adalah kantung cuci berbahan jaring. Biasanya dilengkapi dengan ritsleting atau tali serut. Ukurannya pun beragam. Ada yang kecil khusus untuk beberapa helai celana dalam. Ada juga yang lebih besar untuk menampung beberapa bra.

Fungsi utama laundry net ini sangat vital. Ia bertindak sebagai pelindung atau tameng. Pakaian dalam yang ada di dalamnya akan aman. Aman dari berbagai malapetaka di dalam tabung mesin cuci. Pertama, ia melindungi dari gesekan dengan pakaian lain. Terutama pakaian yang kasar seperti jeans atau jaket. Kedua, ia mencegah pakaian dalam tersangkut. Misalnya pada kancing, ritsleting, atau pengait pakaian lain. 

Baca Juga: Pertimbangan Memilih Jas Pengantin Pria, Buat Momen Jadi Elegan

Hal ini seringkali menyebabkan kain robek atau berlubang. Ketiga, ia menjaga bentuk asli pakaian dalam. Tali bra tidak akan melilit pakaian lain. Celana dalam tidak akan tertarik-tarik hingga melar. Sari menggambarkannya dengan sangat pas. "Pakai jaring-jaring jadi pakaian dalam tidak ‘dancing’ (dicuci bersama) dengan pakaian lainnya. Dan itu (penggunaan jaring cucian) sebenarnya juga kan karena pakaian dalam delicate (lembut),” pungkasnya. Jadi, laundry net adalah investasi kecil yang sangat berharga.

Menggunakan laundry net saja belum cukup. Kamu juga harus mengatur setelan mesin cuci dengan benar. Jangan asal putar kenop ke mode cuci biasa. Pilihlah mode pencucian yang paling lembut. Biasanya ada pilihan 'Delicate', 'Gentle', atau 'Handwash'. Mode ini memiliki gerakan putaran yang lebih pelan. Menyerupai gerakan mengucek dengan tangan. Selanjutnya, perhatikan suhu air. Selalu gunakan air dingin. Seperti yang sudah dibahas, air panas adalah musuh utama elastisitas. Atur juga kecepatan putaran pengeringan (spin). Pilih kecepatan spin yang paling rendah. Atau jika memungkinkan, matikan saja fitur spin-nya. Putaran yang kencang sama saja dengan memelintir pakaian sekuat tenaga. Ini sangat berisiko membuat pakaian dalam melar. Dengan kombinasi laundry net dan setelan mesin yang tepat, pakaian dalammu akan jauh lebih aman.

Proses Pengeringan yang Sering Disepelekan

Mencuci adalah satu hal. Mengeringkan adalah babak lain yang tak kalah penting. Sayangnya, banyak orang melakukan kesalahan fatal di tahap ini. Mereka merasa tugas selesai setelah mesin cuci berhenti. Mereka langsung memindahkan semua cucian ke mesin pengering (dryer). Tujuannya agar cepat kering dan bisa langsung dipakai. Ini mungkin efektif untuk handuk atau sprei. Tapi untuk pakaian dalam, ini adalah sebuah bencana. 

Panas tinggi dari mesin pengering adalah pembunuh senyap. Ia akan menghancurkan serat elastis pada pakaian dalammu. Proses perusakan ini mungkin tidak terlihat dalam sekali pengeringan. Tapi jika dilakukan berulang kali, hasilnya pasti terasa. Bra jadi longgar. Karet celana dalam jadi kendur tak berdaya.

Saran dari Khairiyyah Sari sangat jelas soal ini. Beliau mengizinkan penggunaan mesin cuci dengan syarat. Namun, beliau melarang keras penggunaan mesin pengering. "enggak perlu masuk ke dryer," tegasnya. Pesan ini harus kita pegang teguh. Anggap saja mesin pengering adalah zona terlarang. Zona terlarang untuk semua koleksi pakaian dalammu. Tidak ada kompromi dalam hal ini. 

Panas dari mesin pengering akan membuat serat elastane rapuh. Membuatnya kehilangan kemampuan untuk meregang dan kembali. Jadi, lupakan kepraktisan sesaat dari mesin pengering. Pilihlah metode pengeringan alami yang jauh lebih aman. Metode yang akan membuat pakaian dalammu berterima kasih.

Lalu bagaimana cara mengeringkan yang benar? Pertama, setelah dicuci, peras airnya dengan lembut. Ingat, jangan dipelintir. Cukup tekan-tekan dengan tangan. Atau gulung di dalam handuk bersih yang kering. Tekan-tekan gulungan handuk tersebut. Handuk akan menyerap sebagian besar sisa air. Ini akan mempercepat proses pengeringan alami. Setelah itu, barulah dijemur. Cara menjemurnya pun ada aturannya. 

Untuk celana dalam, kamu bisa menjepitnya pada bagian pinggang. Gantung di tempat yang berangin. Untuk bra, jangan pernah menggantungnya pada bagian tali. Beban bra yang basah akan menarik tali ke bawah. Ini akan membuat tali bra cepat melar. Cara terbaik adalah dengan menggantungnya pada bagian tengah. Tepatnya di bagian kain penghubung antara kedua cup (center gore). Biarkan kedua sisi menggantung seimbang.

Baca Juga: Beberapa Pemilik Zodiak Ini yang Modis dan Fashionable Menurut Astrologi

Lokasi penjemuran juga berpengaruh besar. Carilah tempat yang sejuk dan berangin. Hindari menjemur di bawah sinar matahari langsung. Sinar matahari memang membuat pakaian cepat kering. Tapi paparan sinar ultraviolet (UV) yang intens bisa merusak. Ia bisa memudarkan warna pakaian dalam favoritmu. Selain itu, panas dari matahari juga bisa merusak serat elastisnya. Mirip seperti efek dari mesin pengering, walau lebih lambat. Jadi, tempat ideal adalah teras yang teduh. Atau di dalam ruangan dekat jendela yang terbuka. Pastikan ada sirkulasi udara yang baik. Agar pakaian bisa kering sempurna dan tidak apek. Prosesnya mungkin butuh waktu lebih lama. Tapi kesabaranmu akan terbayar lunas. Terbayar dengan pakaian dalam yang awet dan nyaman dipakai.

Tips Tambahan untuk Pakaian Dalam Juara

Merawat pakaian dalam bukan hanya soal cuci dan jemur. Ada beberapa kebiasaan kecil lain yang bisa kamu terapkan. Kebiasaan ini akan menyempurnakan upayamu. Menjadikan koleksi pakaian dalammu benar-benar juara. Tips-tips ini sangat sederhana. Namun, dampaknya bisa sangat signifikan. Mari kita bedah satu per satu.

Pertama, soal frekuensi mencuci. Pakaian dalam harus dicuci setelah setiap kali pemakaian. Tidak ada tawar-menawar. Ini adalah aturan dasar kebersihan dan kesehatan. Pakaian dalam yang menempel di area intim rentan menjadi sarang bakteri. Keringat dan kelembapan adalah lingkungan ideal bagi kuman untuk berkembang biak. Jadi, jangan pernah memakai ulang celana dalam atau bra. Sekalipun kamu merasa tidak banyak berkeringat hari itu. Kesehatan area intimmu jauh lebih berharga.

Kedua, mari bicara soal penyimpanan. Setelah kering sempurna, jangan asal melemparnya ke laci. Lipatlah dengan rapi. Untuk celana dalam, kamu bisa melipatnya jadi tiga bagian. Lalu susun dengan baik di dalam laci. Untuk bra, perlakukan dengan lebih spesial. Jangan melipatnya dengan cara membalik salah satu cup. Ini akan merusak bentuk cup busa secara permanen. 

Cara terbaik adalah dengan menyusunnya berbaris. Selipkan satu bra di belakang bra lainnya. Pastikan cup-nya tidak tertekan atau terlipat. Jika kamu punya bra berkawat, pastikan kawatnya tidak bengkok. Menyimpan dengan benar akan menjaga bentuknya. Sehingga ia tetap nyaman dan pas saat dipakai.

Ketiga, lakukan rotasi pemakaian. Usahakan untuk punya koleksi pakaian dalam yang cukup. Jangan hanya mengandalkan dua atau tiga buah saja. Dengan punya banyak koleksi, kamu bisa melakukan rotasi. Setiap pakaian dalam jadi punya 'waktu istirahat'. Tidak terus-menerus dipakai dan dicuci. Hal ini akan mengurangi tingkat keausan pada setiap item. Sehingga, secara keseluruhan, koleksimu akan bertahan lebih lama. Anggap saja ini sebagai investasi jangka panjang.

Terakhir, pisahkan cucian. Saat mencuci, baik dengan tangan maupun mesin, pisahkan warnanya. Kelompokkan pakaian dalam berwarna putih, cerah, dan gelap. Ini untuk mencegah kelunturan warna. Kamu tidak mau kan, celana dalam putihmu jadi bernoda kebiruan? 

Selain warna, pisahkan juga berdasarkan jenis bahan jika perlu. Cuci bahan yang sangat lembut seperti sutra atau renda secara terpisah. Berikan perlakuan ekstra lembut untuk mereka. Dengan menerapkan semua tips ini, kamu sudah selangkah lebih maju. Kamu tidak hanya mencuci. Kamu sedang merawat aset berhargamu. Aset yang menunjang kenyamananmu setiap hari. Selamat mencoba! (Therich3/Admin)

Belum ada Komentar untuk "Cara Jitu Cuci Pakaian Dalam Anti Melar: Panduan Lengkap Biar Awet Bertahun-tahun"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel