Alasan Bangsawan Inggris Pakai Stoking, Ternyata Lebih Dari Sekedar Fhasion - The Rich3

Alasan Bangsawan Inggris Pakai Stoking, Ternyata Lebih Dari Sekedar Fhasion

Alasan Bangsawan Inggris Pakai Stoking, Ternyata Lebih Dari Sekedar Fhasion

THERICH3 - Dunia keluarga kerajaan Inggris selalu menarik untuk dibahas. Setiap detail penampilan mereka seolah punya cerita tersendiri. Mungkin Anda sering melihat para perempuan bangsawan. Sebut saja mendiang Ratu Elizabeth II yang ikonik. Atau mungkin Kate Middleton, Princess of Wales yang selalu tampil anggun. 

Pernahkah Anda memperhatikan satu kesamaan pada penampilan mereka? Ya, hampir di setiap acara resmi, kaki mereka selalu terbalut stoking. Stoking ini biasanya berwarna kulit atau nude

Mungkin bagi sebagian orang ini terlihat sepele. Bahkan terkesan kuno di era modern seperti sekarang. Namun, jangan salah sangka. Di balik lapisan tipis kain itu, ada aturan kuat yang mengikat. Ada simbolisme mendalam yang dijunjung tinggi. Ini bukan sekadar pilihan fesyen pribadi. Ini adalah cerminan dari tradisi, protokol, dan citra sebuah institusi yang telah bertahan ratusan tahun. 

Pilihan untuk memakai stoking adalah sebuah pernyataan. Sebuah penegasan identitas sebagai bagian dari monarki paling terkenal di dunia. Jadi, mari kita selami lebih dalam. Kita akan kupas tuntas mengapa stoking menjadi elemen wajib. Sebuah elemen yang jauh lebih penting dari sekadar pelengkap busana.

Aturan Tak Tertulis yang Mengikat: Protokol di Atas Segalanya

Untuk memahami pentingnya stoking, kita harus paham konsep protokol kerajaan. Keluarga Kerajaan Inggris hidup dalam kerangka aturan yang ketat. Banyak di antaranya tidak tertulis secara resmi. Aturan ini diwariskan dari generasi ke generasi. Tujuannya adalah untuk menjaga martabat dan kehormatan takhta. Salah satu aturan paling mendasar adalah soal cara berpakaian.

Victoria Arbiter adalah seorang pakar kerajaan ternama. Ia pernah menegaskan betapa pentingnya aturan stoking ini. Menurutnya, ini adalah salah satu aturan yang paling kaku. "Anda tidak pernah melihat seorang bangsawan tanpa stoking mereka," ujarnya. Pernyataan ini dikutip oleh media besar seperti Business Insider. Ini menunjukkan bahwa aturan tersebut bukan sekadar anjuran. Ratu Elizabeth II semasa hidupnya sangat menekankan hal ini. Baginya, tampil di depan publik dengan kaki telanjang dianggap kurang sopan. Terutama dalam konteks acara resmi kenegaraan.

Baca Juga: Manfaat Silica Gel untuk Sepatu, Jangan Sampai Dibuang!

Artinya, stoking berfungsi sebagai lapisan pelindung kesopanan. Ia menciptakan batas visual antara pribadi dan publik. Saat seorang bangsawan menjalankan tugas, ia tidak lagi tampil sebagai individu biasa. Ia adalah representasi dari Kerajaan Inggris. Oleh karena itu, setiap detail penampilannya harus mencerminkan profesionalisme. Stoking membantu mencapai citra yang rapi, tertutup, dan terhormat. Ini adalah bagian dari "seragam" tidak resmi mereka. Seragam yang menandakan bahwa mereka sedang "bertugas".

Simbol Kesopanan dan Diplomasi Visual

Lebih dari sekadar aturan, stoking adalah simbol kesopanan. Dalam tradisi Inggris yang konservatif, memamerkan kulit secara berlebihan seringkali dihindari. Terutama dalam lingkungan formal. Stoking berwarna kulit memberikan ilusi kaki yang tertutup. Namun tetap terlihat alami dan tidak mencolok. Hal ini sejalan dengan prinsip "understated elegance" atau keanggunan yang bersahaja. Sebuah prinsip yang sangat dijunjung tinggi oleh para bangsawan.

Selain itu, ada istilah yang disebut "diplomasi visual". Setiap busana yang dikenakan oleh anggota keluarga kerajaan memiliki pesan. Pilihan warna, potongan gaun, hingga aksesori terkecil pun diperhitungkan. Semuanya adalah alat komunikasi non-verbal. Stoking berperan penting dalam menciptakan tampilan akhir yang sempurna. Ia membuat warna kulit kaki terlihat lebih rata dan mulus. Noda kecil atau ketidaksempurnaan kulit bisa tersamarkan. Hasilnya adalah penampilan yang bersih dan tanpa cela.

Bayangkan saja seorang putri atau bangsawan wanita menghadiri acara penting. Semua mata tertuju padanya. Media dari seluruh dunia akan mengambil fotonya. Tampilan yang rapi dari ujung rambut hingga ujung kaki adalah sebuah keharusan. Stoking memastikan tidak ada detail kecil yang bisa mengganggu citra elegan tersebut. Ini adalah cara mereka menghormati acara yang dihadiri. Juga cara mereka menghormati orang-orang yang mereka temui.

Jejak Sejarah: Dari Kemewahan Sutra Ratu Elizabeth I

Tradisi memakai stoking di kalangan bangsawan ternyata punya akar sejarah yang sangat panjang. Kita bisa melacaknya kembali ke abad ke-16. Tepatnya pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I. Sang ratu dikenal sangat menyukai stoking sutra. Pada masa itu, stoking adalah barang yang luar biasa mewah. Stoking dibuat dengan tangan dan membutuhkan keterampilan tinggi. Hanya kaum bangsawan dan orang-orang terkaya yang mampu membelinya.

Ratu Elizabeth I menerima sepasang stoking sutra hitam sebagai hadiah. Ia langsung jatuh cinta pada kehalusan dan kenyamanannya. Sejak saat itu, ia menolak memakai stoking dari bahan lain. Kecintaannya ini kemudian memicu tren besar di kalangan istana. Para bangsawan di Inggris dan seluruh Eropa berlomba-lomba mengenakan stoking sutra. Ini menjadi simbol status sosial yang jelas. Memakai stoking sutra berarti Anda adalah bagian dari kalangan elite.

Seiring berjalannya waktu, teknologi pembuatan stoking berkembang. Penemuan nilon pada abad ke-20 membuat stoking menjadi lebih terjangkau. Ia tidak lagi menjadi barang eksklusif kaum bangsawan. Namun, warisan tradisinya tetap melekat. Bagi keluarga kerajaan, stoking berevolusi dari simbol kemewahan menjadi simbol formalitas dan tradisi. Mereka tetap memakainya sebagai penghormatan terhadap sejarah panjang tersebut.

Antara Tradisi dan Fleksibilitas: Kisah Para Bangsawan Modern

Dunia terus berubah. Generasi muda kerajaan pun membawa angin segar. Mereka terkadang mencoba menyeimbangkan tradisi dengan gaya yang lebih modern. Momen paling terkenal yang menyoroti hal ini adalah saat Meghan Markle muncul. Tepatnya saat ia dan Pangeran Harry mengumumkan pertunangan mereka. Peristiwa itu terjadi pada November 2017.

Saat itu, Meghan tampil percaya diri tanpa mengenakan stoking. Kakinya yang jenjang terlihat jelas. Media pun langsung heboh. Sebagian memuji gaya modern dan segarnya. Mereka menganggap Meghan membawa warna baru ke dalam kerajaan yang kaku. Namun, tidak sedikit pula yang mengkritiknya. Kalangan pengamat kerajaan menganggapnya telah melanggar salah satu aturan dasar tak tertulis. Ini menjadi perdebatan hangat selama berhari-hari.

Namun, Meghan tampaknya belajar dan beradaptasi. Dalam penampilan-penampilan resminya setelah menikah, ia mulai terlihat memakai stoking. Terutama saat menghadiri acara bersama Ratu Elizabeth II. Ini menunjukkan adanya rasa hormat terhadap sang Ratu dan tradisi yang ada. Kisah Meghan ini menjadi contoh nyata dari benturan antara tradisi dan modernitas.

Di sisi lain, ada Kate Middleton, The Princess of Wales. Ia sering dianggap sebagai sosok yang patuh pada protokol. Dalam hampir setiap kesempatan resmi, Kate selalu terlihat mengenakan stoking. Gayanya yang konsisten ini sering menuai pujian. Ia dinilai berhasil menjaga citra anggun dan terhormat. Kate seolah menjadi penerus tradisi yang sempurna. Ia menunjukkan bahwa aturan lama masih bisa relevan di dunia modern.

Lebih dari Sekadar Kain: Manfaat Praktis yang Mengejutkan

Ternyata, ada alasan lain yang lebih praktis di balik pemakaian stoking. Ini bukan hanya soal citra atau tradisi. Stoking juga memberikan beberapa keuntungan fungsional bagi pemakainya. Terutama bagi perempuan yang harus berdiri atau berjalan lama dengan sepatu hak tinggi.

Berikut adalah beberapa manfaat praktis dari memakai stoking:

  • Mencegah Kaki Tergelincir: Beberapa jenis stoking modern memiliki bantalan atau grip khusus di bagian telapaknya. Kate Middleton dilaporkan sering memakai stoking dari merek John Lewis yang memiliki fitur ini. Bantalan silikon tipis ini membantu kaki tidak mudah tergelincir di dalam sepatu hak tinggi. Ini memberikan stabilitas ekstra saat berjalan. Tentu sangat berguna saat harus berjalan di berbagai jenis permukaan.

  • Memberikan Kehangatan: Cuaca di Inggris seringkali tidak bisa diprediksi. Angin dingin bisa datang kapan saja, bahkan di musim panas. Lapisan stoking, meskipun tipis, dapat memberikan sedikit kehangatan tambahan. Ini membuat para bangsawan merasa lebih nyaman saat menjalankan tugas di luar ruangan.

  • Perlindungan Dasar: Stoking juga bisa berfungsi sebagai lapisan pelindung tipis. Ia melindungi kulit dari goresan kecil atau debu. Saat harus duduk di kursi yang mungkin kurang bersih, stoking memberikan penghalang higienis.

  • Kenyamanan Psikologis: Mengenakan "seragam" lengkap dapat memberikan dorongan kepercayaan diri. Saat seorang bangsawan tahu penampilannya sudah sempurna sesuai protokol, ia bisa lebih fokus pada tugasnya. Ia tidak perlu khawatir tentang hal-hal kecil. Ritual mengenakan stoking bisa menjadi bagian dari persiapan mental sebelum tampil di hadapan publik.

Daftar Pilihan Merek dan Jenis Stoking Favorit Bangsawan

Anda mungkin penasaran, stoking seperti apa yang sebenarnya mereka pakai? Tentu saja, mereka tidak memakai stoking sembarangan. Ada beberapa merek dan jenis yang menjadi favorit. Pilihan ini biasanya mengutamakan kualitas, daya tahan, dan tampilan yang sangat alami.

Merek Perkiraan Harga Dikenal Karena Pengguna Terkenal
John Lewis Cukup Terjangkau (£5 - £10) Pilihan Non-Slip (anti-licin) di telapaknya. Tahan lama dan warnanya sangat natural. Kate Middleton
Wolford Mewah (€20 - €40) Kualitas premium, sangat halus dan terasa seperti kulit kedua. Pilihan para selebriti dunia. Sering dikaitkan dengan bangsawan
Calzedonia Menengah (£8 - £15) Merek Italia yang menawarkan banyak variasi warna dan ketebalan. Putri Eugenie & Beatrice
Heist Studios Modern & Inovatif (£20 - £25) Dikenal dengan desain pinggang yang tidak menggulung dan sangat nyaman dipakai seharian. Pilihan populer di kalangan modern

Catatan: Harga adalah perkiraan dan dapat berubah.

Pilihan stoking biasanya memiliki tingkat denier yang rendah. Denier adalah satuan ketebalan benang pada stoking. Semakin rendah angkanya, semakin tipis dan transparan stoking tersebut. Para bangsawan biasanya memilih stoking dengan 7 hingga 15 denier. Ini membuat kaki mereka terlihat natural, seolah tidak memakai apa-apa, namun tetap mendapatkan efek polesan yang halus.

Sebagai kesimpulan, stoking bagi bangsawan Inggris adalah dunia tersendiri. Ia bukan sekadar aksesori usang dari masa lalu. Ia adalah perpaduan kompleks dari protokol yang ketat, simbolisme kesopanan, jejak sejarah yang panjang, serta manfaat praktis yang tak terduga. Meskipun generasi baru mungkin akan terus menguji batas-batas tradisi, esensi di balik pemakaian stoking kemungkinan besar akan tetap bertahan. Yaitu, sebuah komitmen untuk menjaga citra, kehormatan, dan martabat takhta di hadapan dunia. Jadi, lain kali Anda melihat seorang bangsawan wanita, perhatikan kakinya. Lapisan tipis stoking itu bercerita lebih banyak dari yang Anda duga.  (Therich3/Admin)

Belum ada Komentar untuk "Alasan Bangsawan Inggris Pakai Stoking, Ternyata Lebih Dari Sekedar Fhasion"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel